Syaifur Rizal Sebuah jurnal

Irelevan

Semakin banyak membaca, maka akan semakin banyak ilmu yang didapat. Hanya saja masalahnya adalah apakah semua yang dibaca itu merupakan informasi yang relevan dengan ilmu yang ingin dipelajari? Jangan-jangan malahan yang dibaca sama sekali tidak ada relevansi apapun dengan apa yang ingin kita tahu, yang pada akhirnya hanya menjadikan otak kita menjadi terlalu bising dengan informasi; pandangan kita lalu memburam yang pada akhirnya berakhir dengan kesalahan dalam mengambil sebuah keputusan investasi.

Hal seperti di atas sering sekali saya alami. Bayangkan saja seperti ini, apa hubungannya antara PBV emiten di bawah satu dengan aksi beli broker berkode BK? Apakah hal tersebut lantas memvalidasi bahwa emiten yang PBV-nya tadi di bawah satu merupakan emiten yang undervalue? Apakah dengan demikian lalu di masa yang akan datang tiba-tiba saja revenue atau bahkan free cash flow emiten tadi akan naik berkali-kali lipat? Apa iya broker berkode BK itu isinya dukun semua?

Ada lagi. Ketika menemukan sebuah emiten yang menurut cara kita mengkalkulasi value-nya merupakan emiten yang berperforma bagus namun sedang dijual di harga murah, lalu di sebuah forum saham Stockbit ternyata juga banyak yang memprediksi akan segera bullish, dan kebetulan besoknya si emiten benar-benar bullish bahkan hingga ARA, apakah hal tersebut lantas memvalidasi kalkulasi kita di awal tadi?

Masih ada lagi. Ketika di berita-berita dikabarkan bahwa Warren Buffett membeli emiten tambang emas, apakah lantas membuat seluruh emiten tambang emas di dunia menjadi layak beli? Oh iya, Warren Buffett juga menjual beberapa posisinya di emiten perbankan. Apakah hal tersebut juga menandakan bahwa semua emiten bank itu sedang beperforma buruk dan harus segera dijual?

Oke, bisa jadi tiga paragraf sebelum paragraf ini memang ada relevansinya. Tapi apa benar saat kita mengkalkulasi value perusahaan itu juga memasukkan variabel yang ada di tiga paragraf tadi? Semisal kita menghitung value emiten menggunakan metode DCF, apakah dalam perhitungan DCF kita itu ada variabel semisal berapa jumlah lot saham yang dibeli oleh broker BK? Atau adakah variabel di dalam DCF itu yang memasukkan jumlah prediksi bullish atau bearish akun Stockbit di dalamnya? Atau apakah di dalam metode DCF itu ada variabel untuk ditambahkan atau dikurangkan atau dikali atau dibagi atau mungkin dipangkatkan dengan jumlah prosentase kepemilikan saham Berkshire Hathaway terhadap sebuah sektor bisnis? Mari berpikir dengan lebih jernih.

Diperbaharui: 2021-10-11