Syaifur Rizal Sebuah jurnal

52 Minggu, Sektor Konsumer Terboncos

Dulu kali pertama masuk di dunia saham, saya sering membaca bahwa sektor konsumer adalah salah satu sektor terbaik untuk berinvestasi di samping sektor utilitas dan kesehatan. Tapi sepertinya tidak berlaku di bursa saham Indonesia 52 minggu terakhir; sektor konsumer, paling boncos!

<em>Chart</em> radar: <em>ranking</em> 10 sektor di IHSG.

Chart radar: ranking 10 sektor di IHSG.

Dugaan saya sih, keboncosan sektor konsumer kali pertama dimulai ketika ada isu free float yang menggoyang HMSP–kalau tidak salah ingat yak. Ditambah lagi dengan berita kenaikan cukai rokok di 2020 sebesar kurang-lebih 20%, dan boom, GGRM, si gajah ikutan ndlosor.

Sektor konsumer mendekati titik terendahnya sejak tahun 2016.

Sektor konsumer mendekati titik terendahnya sejak tahun 2016.

Tapi sebenarnya, kenaikan sekitar 20% di tahun 2020 bisa dikatakan wajar. Dari laman Wikipedia, sejak tahun 2016 hingga tahun 2018, kenaikan cukai rokok rata-rata berada di angka belasan persen. Sedangkan di tahun 2019, sama sekali tidak ada kenaikan tarif. Jadi wajar jika pada tahun 2020, kenaikannya mencapai kurang-lebih 20%. Itung-itung dirangkap sekalian kenaikannya. 🤣

Sumber: [Wikipedia](https://id.wikipedia.org/wiki/Cukai_rokok_di_Indonesia).

Sumber: Wikipedia.

Ya tapi memang sih, sektor konsumer bukan hanya emiten rokok, masih banyak yang lain.

Diperbaharui: 2023-08-21